Salah Kostum? (Fanfiction Halloween sp)

 


Jadi kemarin malam (31 Oktober 2020) member Genic live di akun ig official mereka. Dan gara-gara kostum Halloween nyeleneh Maiki aku jadi kepikiran untuk bikin fanfic ini. Hihihi happy reading then!

***

31 Oktober

Hari di mana seluruh masyarakat di muka bumi merayakannya dengan mengenakan kostum aneh dan unik, lalu berkeliling ke lingkungan sekitar untuk meminta permen dari pintu ke pintu sembari 'tipuan atau permen!'. Namun, nyatanya tidak semua orang merayakannya dengan cara tersebut. Ada kaum minoritas yang memutuskan untuk tidak terjun ke dalam euforia Halloween dengan berkeliaran di jalanan untuk beberapa alasan. Seperti ketujuh muda-mudi yang memilih untuk berkumpul di salah satu rumah. Ditemani camilan-camilan menggugah selera, minuman bersoda, dan atribut lain yang diperlukan dalam sebuah pesta. Benar, mereka sedang mengadakan pesta tersendiri. Pesta yang awalnya wajib mengenakan pakaian kasual (di akhir mereka akan menggantinya dengan kostum Halloween yang sudah disiapkan). Pesta yang sudah rutin mereka lakukan saat tanggal 31 Oktober sejak tiga tahun lalu

"Nee, nee, jadi kapan kita akan ganti kostum?" Nishizawa Joe berceloteh sambil mengunyah beberapa buah kukis rasa kopi buatan Kaneya Maria. Ia sudah tidak sabar untuk menunjukkan kostum Halloween-nya yang luar biasa, tidak terduga, dan tidak pasaran. Keenam teman-temannya pasti tidak akan pernah menduga soal kostumnya, dan sudah pasti dirinya yang akan jadi pemenang di pesta tahun ini.

Tidak ada yang menyahut.

Kakeru dan Atsuki sedang sibuk berdebat mengenai kukis mana yang malam ini lebih enak. Maria dan Yurari sedang sibuk membicarakan salah satu merek kosmetik yang belakangan naik daun karena sering dipakai aktris-aktris kenamaan Jepang. Ryuki sedang tidak ada di tempat, sepertinya lagi menyiapkan teh hangat karena telinganya sempat mendengar suara blubuk-blubuk samar dari arah dapur. Maiki, yang sebetulnya pura-pura sibuk dengan ponselnya, menoleh ke arah pemuda tujuh belas tahun itu.

"Sebentar lagi," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel. Tetapi begitu sosok Koike Ryuki yang sedang membawa nampan berisi teko dan tujuh cangkir tertangkap dari ekor matanya, Maiki tersenyum penuh makna. "Karena Ryuki sudah di sini, kurasa ini sudah waktunya untuk ganti kostum."

Begitu nampan diletakkan di atas meja, Maiki langsung memberi instruksi pada teman-temannya untuk berganti kostum. Ia memberikan kebebasan mereka ingin ganti di ruangan mana (kecuali kamar kedua orangtuanya, meskipun sebenarnya kedua orangtuanya sedang dinas keluar kota). Khusus Maria dan Yurari, Maiki memberikan kesempatan bagi keduanya untuk berganti kostum di kamar tamu. Setelah berdiskusi, maka keluar hasil akhir seperti ini: Maria dan Yurari ganti kostum di kamar tamu. Ia dan Ryuki ganti kostum di kamarnya. Atsuki dan Kakeru katanya ingin ganti kostum di dapur. Sementara Joe ngotot ingin ganti kostum sendirian di kamar mandi.

***

"Eh?"

"Eh?"

"EH?!"

"NANDE?!"

Yang barusan adalah teriakan Maria, Yurari, Atsuki, dan Kakeru ketika bertemu di lorong. Keempatnya sama-sama memasang ekspresi terkejut, tidak menyangka jika Kakeru dan Maria akan pakai kostum berpasangan begitu.

"Tidak, tidak."

"Bukankah sudah kubilang kami tidak janjian."

Ini perkara sulit, Maria dan Kakeru tidak berhasil menjelaskan situasi terkini pada Yurari dan Atsuki. Menyerah, akhirnya keduanya berjalan lesu sambil menundukkan kepala di belakang Yurari dan Atsuki.

"Eh? Belle?"

"Beast? Kalian janjian?"

Todong Maiki dan Ryuki ketika mereka tiba di ruang tamu. Kakeru menghela napas lelah sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa,"Anggap saja begitu." Sementara Maria menutupi salah-tingkahnya dengan menggoyangkan setangkai bunga mawar palsu di tangannya ke kanan dan kiri.

"Mana Joe?" tanya Atsuki sambil menuangkan teh hangat ke salah satu cangkir, kemudian pemuda dua puluh tahun itu menyesap perlahan isi cangkirnya.

"Sepertinya masih belum selesai ganti kostum," dari balik kacamata hitam, Maiki melirik arah kamar mandi yang masih adem-ayem. "mungkin kostumnya luar biasa."

"Yo, aku sudah selesai ganti—"

Joe cemberut saat melihat kostum teman-temannya yang tahun ini terlihat unik dan niat sekali. "Arale-chan" Yurari terlihat imut, "Belle" Maria terlihat cantik dan anggun, "Harry Potter" Ryuki entah kenapa terlihat karismatik, "Gintoki" Atsuki terlihat niat, "Beast" Kakeru tetap terlihat keren walaupun ada kesan imut, dan...

"Maiki-kun, kenapa kostummu begitu?"

"Aku?" Maiki menunjuk dirinya sendiri,"Ini adalah kostum Raja Minyak. Tasyaraftu bimuqabalatikum yaa shadiqiy." Beberapa lembar uang riyal dikeluarkan dari dalam saku dan dijadikan kipas oleh Nishimoto muda. "Senang bertemu dengan kalian wahai teman-temanku."

Tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, keenamnya masih tidak percaya dengan kostum tidak biasa Nishimoto Maiki. Hingga akhirnya Yurari buka suara,"Kenapa kau pilih kostum itu, Maiki-kun? Kenapa tidak pilih kostum yang lain saja?"

"Oh? Ini? Aku terinspirasi dari internet, unik 'kan?" salah satu ujung bibir Maiki terlihat naik,"Kau gimana, Joe? Itu kostum apa?"

"Wally, ini kostum Wally." Salah satu karakter kartun yang bisa dibilang cukup terkenal, hm. Dan belum ada yang pernah memerankannya di pesta Halloween manapun. "Gimana dengan pengumuman pemenangnya? Siapa yang menang?"

"Ah, karena semuanya terlihat luar biasa tahun ini, aku memutuskan kita semua adalah juara. Jadi hadiahnya bisa dinikmati bersama." Maiki nyengir tanpa dosa.

"Aku setuju." Kakeru menimpali.

"Iya, kostum kalian luar biasa sekali, guys." Sambung Yurari.

"Terlebih Maiki." Maria melirik ke arah Maiki dengan pandangan kagum.

"Tidak, tidak. Menurutku yang paling luar biasa adalah Kakeru dan Maria. Aku tidak percaya mereka tidak janjian." Kata Atsuki.

"Benar. Bagaimanapun memakai kostum Belle dan Beast tanpa janjian itu agak..." Lanjut Ryuki.

"Oke, baiklah." Setengah ngambek, Joe menggembungkan pipi. Gagal sudah bayangannya untuk menyabet predikat kostum terunik.

"Ushu, ushu, Joe jangan ngambek. Foto sekarang saja yuk!"

Setelah bermenit-menit pusing menentukan posisi dan gaya foto, akhirnya mereka berhasil mengabadikan keseruan malam ini lewat beberapa buah foto dari kamera milik Ryuki.

***

Dah, kelar... iya maaf kalau gaje. Iya maaf soalnya ini impulsif sekali bikinnya T__T

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjebak (Fanfiction)

Klandenstin (Fanfiction)